Monday, October 29, 2007

1001 syukur

syukur untuk 1 hari lagi untuk dilalui ….


*bangun pagi*


syukur untuk kesehatan,
tahun 2004, aku pernah dirawat di RS karena harus menjalani operasi kista, habis operasi, aku ga berdaya, harus pake kateter karena blom bisa duduk/berdiri, apalagi berjalan. bahkan untuk membalikkan posisi tidur dari hadap kiri ke kanan aja aku harus dibantu. Aku terpasung kelemahan & rasa sakit.


syukur karena masih bisa merasakan udara pagi yang segar,
ibuku, di waktu sakitnya, ndak bisa nafas dari hidung, harus pake selang dan beberapa waktu kemudian, bagian lehernya harus dioperasi untuk bisa nafas..


untuk bisa melihat dengan jelas sekeliling kita,
ibuku, beberapa tahun jelang kembali ke rumah Bapa, ga bisa melihat lebih dari +/- 0,5m. Jadi ibuku hanya bisa melihat sosok samar kami, tanpa tahu pasti siapa tepatnya yang lewat atau duduk tak jauh darinya.


untuk bisa mendengar kicauan burung-burung di pagi hari,
ada kenikmatan tersendiri saat bangun di pagi hari –jam 5an- denger rame kicau burung di luar kamar kostku. Tepat di sebelah kamarku ada pohon gede…mereka selalu beracara disana…merdu, riang, membangunkanku..apalagi hari ini, lebih banyak kicaunya..lebih dari hari-hari biasa…sanggup membuatku tersanjung..


masih bisa ngapa-ngapain sendiri, mandi sendiri, gak pake dimandiin suster kaya waktu di RS ...hehehe


syukur untuk tempat tinggal & fasilitas,
bisa punya kamar sendiri, privasi masih terjunjung tinggi. cukup air bersih..
Ingat kejadian beberapa bulan lalu, air susah karena hujan ga kunjung turun. krisis air menaikkan derajat kebingungan, merombak ritual-ritual seperti cuci dan masak sayur kangkung dengan air mineral. Mahal boo' :D


syukur untuk pekerjaan, ada tujuan mau ngapain hari ini,
itu juga berarti masih punya sumber pendapatan


syukur untuk masih punya pilihan,
untuk masih bisa berangkat kantor dengan stelan yang matching...itu berarti punya pilihan...
untuk masih bisa milih mau sarapan apa pagi ini. "memilih" itu satu level di atas "masih bisa".


syukur untuk aktifitas yang tersedia,
punya semangat berkreasi dengan talenta yang diberikan Tuhan buat kita, atau improve diri dengan ikut training ato kegiatan-kegiatan positif, berbagi dengan sahabat/rekan/sesama di acara-acara bahagia mereka, utamanya di saat-saat mereka butuh dukungan…
Coba bayangin kalo kita hanya bangun untuk bekerja, pulang dan tidur lagi… betapa membosankannya hari-hari.


syukur untuk keluarga,
mereka yg selalu menerima kita apa adanya kita…tak ada cinta kasih dan penerimaan yg sesempurna yang diberi oleh anggota keluarga kita sendiri.
Tak tergantikan ..Percaya deh!
Yup, kadang memang ada kerikil-kerikil *eits, kegedean* …pasir-pasir perselisihan…
Seorang pakar bilang, resepnya adalah penerimaan tanpa syarat dan royal maaf.
Duh, bisa ga ya ? Musti sering-sering minta Tuhan memampukan.


untuk para sahabat,
yang mendukung kita…menanyakan kabar kita…membuat lelucon-lelucon yg membuat kita tertawa, memberi semangat saat kita lowbatt, membuat kita merasa nyaman bercerita, membuat kita jadi punya kenangan-kenangan indah…


untuk tantangan yang harus dihadapi,
membuat kita berpikir keras harus gimana, membuat jantung berdetak kencang, memunculkan ide-ide terpendam di kepala selama ini, menaikkan adrenalin untuk mencari solusi yang mungkin, dan yang membuat kita tersenyum puas, lega dan bersyukur saat menjadi pemenang, bahkan lebih dari pemenang. Can you imagine?


untuk keterbatasan tubuh,
sehingga kita tak harus menelan pil untuk bisa tidur, saat selesai beraktifitas, ada rasa lelah yg jadi sinyal saatnya kita untuk istirahat…tidur tenang, damai…bahkan kadang dapat bonus mimpi indah :)


*istirahat malam*


Sesungguhnya, terlalu banyak alasan untuk b e r s y u k u r
Terima kasih TUHAN...


-jelang pulang kerja, di sudut kaplingku-





Tuesday, September 04, 2007

Kesempatan yang menunggu



Seperti biasanya, pagi itu aku harus ngantor.
Seperti biasanya, aku harus berjalan kaki ke depan gang, menyebrang kemudian menunggu bis ke arah kantor.
Tak seperti biasanya, aku menyebrang –ceritanya brusaha mematuhi aturan- lewat jembatan penyebrangan.
Sementara aku berjalan di jembatan penyebarangan, baru tinggal 2/5 bagian lagih…..
Apes, bis idolaku –bis murah yg langsung lewat depan kantor- melenggang tepat di bawah jembatan penyebrangan.

Oh ya, saat itu, lalin padat merayap.
Langsung otak memberikan 2 pilihan.
Kejar, atau perlambat langkah –untuk menghabiskan 2/5 bagian jembatan penyebrangan- karna toh bis idolaku pasti udah lewat.
Tapi saat itu, aku memutuskan untuk mempercepat langkah, untuk kemungkinan bisa mengejar bis saat sampai di bawah jembatan, masih memungkinkan, pikirku sambil mengira-ngira kemungkinan.

yES!!
Si kernet melihatku dan memberi tanda bahwa aku masih bisa mengejar bis. Tak tawar lagi, aku lari….lari….dan hop….aku melompat ke bis.
Thank God.

Sambil mengatur napas, aku mendapati sebuah “makna”.
Ternyata, walaupun secara kasat mata, mungkin sebuah kesempatan tampaknya tak kan terengkuh oleh kita, namun, jika dalam jiwamu ada sesuatu yang kau rasakan tetap menggelegak bilang untuk TeRUSkan upayamu, TeTap SeMaNGaT, dan CoBa RaiHLaH….
Maka, mungkin saja…, sekali lagi aku bilang mungkin saja –sesungguhnya, aku kurang suka dengan kata mungkin, tapi kali ini pengecualian- kesempatan itu pun akan menunggumu.

Jika saja, saat itu aku memilih untuk memperlambat langkah, maka kemungkinan itu sama sekali tak kudapatkan.
Point pentingnya disini adalah, selama kemungkinan itu masih ada, selagi kita bisa, teruslah coba untuk meraihnya.
Kita gak kan tahu, apakah kita masih mendapatkan kemungkinan itu, kecuali kita mencobanya untuk membuktikan.

Do ur best…God’ll do the rest.


-afterlunch, di kapling baruku-

Tuesday, July 17, 2007

Doing Excellent

Thanks to ko Jeffry Rahmat untuk udah menginsipirasiku tentang artikel ini.


Kali ini konteksnya dalam pekerjaan & usaha.
Tapi sebenernya cukup aplikatif untuk sekolah/dunia kampus buat kamu yg maseh/lagih lanjut studi.. juga jalan di platform *halah! IT kaleee* relationship heeeeee….
Jadi ya,disesuaiken sajah yagh….

"Berlian di tempat sampah, mengapa redupkan sinarmu?"

Nah lo, napa belom-belom udah puitis gitu?
Pasti bingung ya?
Ngga bingung? Wah, kerennn... :)

Lanjut yuk... *buat yang masih penasaran* ntar juga paham kok...
Digaransi! Pasti paham..

Oia, maaf ya klo kata/kalimatnya ntar campur aduk Basaha Indonesia+English..soalnya untuk beberapa kata dalam English, maseh kerasa janggal klo diterjemahin..
Thanks untuk udah ngertiin…hehehe


INTRODUCTION
Apa-apa kalo gag pake cinta, jadi susye ngelakuinnya...
Sebaliknya, apa-apa, kalo emangnya kita suka..pasti enJOY aja ngejalaninnya …
Setuju?
Nah kerja juga gitu, klo ga ditabur cinta..klo kata sobat pemusik, gag dapat feel-nya.

Interupsi!! Interupsi!! tapi kan banyak orang tetep bisa beresin kerjaan ... walo tanpa cinta ??!!?

Benar! Tepat sekali argumenmu itu teman.
Tapi tetep aja berbeza .....
bisa beza hasil akhir, beza bayaran, ato beza kepuasan hati, coba aja perhatiin lagih...


FAQ
Q :Buat apa susah-susahin diri kerja lebih klo bayarannya gag lebih?
A (versi standard) : Bisa diterima seh alasannya..

A (versi negatif) : Bener banget tuh...!! Setuju..Setujuuu.....

A (versi positif) : Gag apa kasih lebih. Kalo perusahaan sekarang gag brani kasih lebih, ntar juga ada perusahaan laen yang brani bayar lebih ;)

Q : Ok, klo gitu bagemana caranya supaya punya nilai jual lebih tinggi? Supaya banyak yang lirik?
A : Doing Excellent!!


DEFENITION
Doing Excellent = Is doing what u love.
= Going the extra mile; melakukan lebih dari yang diminta.

Kenapa "love" menjadi defenisi? Bukan syarat?
*Menurut aku* kalau dilihat dari level pemaknaan, "defenisi" lebih tinggi maknanya dibanding "syarat". Jadi sifatnya mutlak, bukan pilihan. *yang gag setuju boleh-boleh ajah :)*
Coba ingat-ingat, dalam memaparkan sesuatu, biasanya diawali dengan defenisi...baru kemudian syarat mengikuti... Jadi menurutku, syarat itu dibuat untuk melengkapi defenisi, atau dengan kata lain, syarat menyesuaikan ke defenisi.


TERM OF CONDITION

If u don't love ur job, u can't doing excellent.


PRACTICES
-buat yang kerja kantoran-
apa yg kita kerjaan itu ga nyisain pertanyaan, bahkan dikerjakan lebih dari yg diminta bos.
Susah?
Seperti biasa...supaya membumi, yok kita pake istilah "ga gampang". Ok?

-buat yang bisnis/usaha-
Tidak sekedar menjadi peramai pasar/sama dengan yang ada, harus lebih.


INGREDIENTS
Cinta, sebanyak-banyaknya
Kemauan, sebanyak-banyaknya


DIRECTIONS
Masukkan seluruh persediaan cinta yang ada ke dalam wadah adonan *baca: pekerjaan*.
Fokuslah bukan pada dolarnya *jieeee dolar niyyyeeee, He-eh, biar beneran next dibayar dolar..ya ga? ya ga?* tapi pada kepuasannya...
Klo bahasa Bataknya bilang gini: it's not about a bunch of money, but a feeling of great satisfaction
*btw, bener ga seh ada kalimat kaya gitu? :D*


PERMANENT SIGNS & SYMPTOMS
in people who doing excellent:
- Slalu cukup dengan waktu yang dimiliki. Pun jika dijejelin tanggung jawab-tanggung jawab baru.
Dengan saldo waktu yang sama dengan orang lain, tetep bisa menampung tanggung jawab-tanggung jawab baru, ga keteteran karna bisa bagi waktu dengan tepat.

- Memberikan/mengerjakan lebih dari yang diminta, dengan kata lain, ga nyisain pertanyaan-pertanyaan.


CAUTIONS
Pernah dengar slogan ini ga? "Resiko kerja keras adalah kaya"
Kalo disini, resiko doing excellent adalah dikejar-kejar promosi. Bosmu ga akan kuat untuk menahan rasa ingin mempromosikanmu.
Because excellent release promotion. No compromise!
Lalu kita akan dibawa ke tempat-tempat yang tidak kita kira. Tempat-tempat peluang baru, pintu-pintu kesempatan baru.

Dan kalo udah dalam kondisi gini. Udah deh, nyerah aja...kamu sembunyi pun, *bahkan di tempat-tempat yang kamu pikir seaman apapun* pasti akan ketahuan deh...
Kesian deh! ;) :p :p :p

Because ur excellent can't be hidden


GUARANTEE
Pencipta kita sempurna dalam sgala ciptaanNYA. Roh-NYA dititipkan dalam kita, itu sebabnya kita digaransi mampu melakukan yang namanya doing excellent..


HOW TO MAINTAIN excellent spirit?
Push urself to do better..


Nah, kembali ke pertanyaan puitis di atas...
Berlian di tempat sampah, mengapa redupkan sinarmu?

Kamu itu berlian. Mengapa redupkan sinarmu? Ayo dong bersinar.
Berlian, walopun saat ini kamu merasa berada di "tempat sampah", jangan pernah redupkan sinarmu ....
Sinar berlian gag akan pernah bohong, pasti menyilaukan orang-orang sekitarnya.

Dunia tahu bagaimana menghargai berlian. Dunia tahu bagaimana memperlakukan berlian.
Jadi…. ayo.... jangan redupkan sinarmu.

Kalo kamu merasa pantas digaji 5juta, tunjukkan nilai jualmu.
Tapi kalau sudah merasa cukup dengan 1jt, ya silahkan ajah.




-aku, yang lagi belajar-
Tujuhbelasjulinoltujuh, di balon udaraku

Tuesday, June 12, 2007

Wonosobo - Dieng

Lama gak posting...harapku smua baik-baik sajah denganmu .... ;-)

Liburan barusan aku main ke Wonosobo-Dieng.. ada yang udah pada pernah juga?
Ceritanya dalam rangka rindu alam *bukan rindu alam puncak heee*

Berangkatnya nge-bis Kamis malam jam 7pm (Jkt), nyampe Jumat pagi 6.30-an (Wonosobo) ...rehat bentar, mandi-nyarap dulu ... trus lanjut nge-bis lagih ke Dieng deh... sekitar 45 menitan.
Udaranya seger banget & dingin kaya Bandung jaman dulu kata temenku *thn 86-an*
...moga bisa bayangin segernya dari photo-photo ini... : )


Dua hari menikmati alam...puas-puasin hirup udaranya...rasakan keheningannya... *ceileee*
Dari satu tempat ke tempat lainnya ada yang bisa dicapai dengan jalan kaki, ngebis dan ngojeg.
Lumayan pegel jalan...5 kilo-an...mpe aku sempat kram... :"->

Yang paling berkesan, pas ojeg-ojegan di daerah pegunungan itu...wuih....dingin banget..... wajah serasa ditampar-tampar udara dingin, mana abang ojegnya pake acara kenceng-kenceng lagih....Untung udah siap dengan sweater& syal...
Seru banget....
Kiri-kanan-depan yang terlihat hanya pegunungan dan sawah...iseng aku coba liat ke belakang *masih di atas ojeg neh* untuk mastiin apakah aku benar-benar di tengah-tengah alam pegunungan..eehhh, bener di belakang juga pemandangan indah.... jadi 360 derajat itu gunung-sawah semua...keren.

Oia, ngojek ini pas lagi menuju Sumur Jalatunda, Kawah Candradimuka & Kawah Sileri.

Tempat-tempat lain disana itu ada Telaga Warna, di sekitarnya ada goa-goa, trus di atasnya ada theater (Dieng Plateu Theater) .... tiket masuknya cuma 3rb rupiah...pilihan film cuma 1, film dokumenter tentang terjadinya Dieng & kehidupan serta budaya disana. Durasi 23 menit....sempet ketiduran neh pas nonton...hahahaha Dari info film itu & konfirmasi lagi sama abang ojegnya aku, Juli-Agustus itu terdingin di Dieng, mpe bisa turun hujan kristal...katanya dinginnya bisa sama kaya musim dingin di Eropa (film-nya yg ngomong)..makanya, klo mo ngerasain musim dingin, Dieng bisa jadi alternatifnya : )

Trus ada Kawah Sikidang, Danau Merdada...candi-candi..... yang bagus view-nya di Candi Arjuna...

Malamnya makan mie Ongklok....terkenal di Wonosobo... makannya mestinya pake sate juga, tapi waktu itu satenya keabisan.
Mie nya disajikan pake kuah kental gitu, klo ga salah kaya dikasih tepung tapioka ....trus sambelnya itu rawit ijo..udah dimasukin langsung sama tukang mie-nya, sebelum pesan dia bakal tanya..mau pedes/sedang/ga pedes? .... aku pesennya sedeng, tapi tetep ajah huah huah...alias kepedesan :D


Senenglah pokonya..menyenangkan...

H o w G R E A T T H O U a r t .. ..