Wednesday, November 15, 2006

Di atas Langit Ketujuh


Hampir setiap hari, dapat dipastikan aku [akan] mendengar/melihat kata "bodoh", entah itu disengaja ataupun tidak disengaja, entah itu terucap dari bibirku sendiri ataupun orang lain *ini yang aku sebut dengan tak sengaja*.

entah itu ditujukan olehku kepada diriku,
entah olehku teruntuk orang lain[nya]
entah darinya teruntuk aku
ataupun darinya yang ditujukan pada entah siapa
itulah sebabnya, hampir dapat dipastikan juga, tiap orang pasti pernah menerima bingkisan kata "bodoh"... ya karna skenario entah-entah di atas.

Oya, ada yg tertinggal, kadang aku pun menggunakan skenario
entah itu olehku teruntuknya

*semoga ndak bingung* :)

Sebagai dasar dari kata "kebodohan*, kali ini aku sedang tidak bermaksud menggunakan salah satu dari skenario di atas.... tenang ajah :)

Selama hidup, baru pagi ini aku dapati gambaran makna yang sesungguhnya dari "kebodohan". Aku belum pernah mendapati gambaran sedetil dan sejelas Andrea Hirata memaparkan di Laskar Pelangi-nya. Tepatnya di di bab II, halaman 103-105 yang berjudul Langit Ketujuh.

Dengarkan, biar aku membacakannya untukmu ....
"
Kebodohan berbentuk seperti asap, uap air, kabut. Dan ia beracun. Ia berasal dari sebuah tempat yang namanya tak pernah dikenal manusia. Jika ingin menemui kebodohan maka berangkatlah dari tempat dimana saja di planet biru ini dengan menggunakan tabung roket atau semacamnya, meluncur ke atas secara vertikal, jangan pernah sekalipun berhenti.
Gapailah gumpalan awan dalam lapisan troposfer, lalu naiklah terus menuju strafosfer, menembus lapisan ozon, ionosfer, dan bulan-bulan di planet yang asing. Meluncurlah terus sampai ketinggian dimana gravitasi bumi sudah tak peduli. Arungi samudra bintang gemintang dalam suhu dingin yang mampu meledakkan benda padat. Lintasi hujan meteor sampai tiba di eksosfer --lapisan paling luar atmosfer dengan bentangan selebar 1.200 km, dan teruslah melaju menaklukkan langit ketujuh.

Kita dapat menyebutnya langit ketujuh sebagai gambaran imajiner tempat tertinggi dari yang paling tinggi. Di tempat asing itu, tempat yang tak'kan pernah memiliki nama, di atas langit ketujuh, disitulah kebodohan bersemayam. Rupanya seperti kabut tipis, seperti asap cangklong, melayang-layang pelan, memabukkan. Maka apabila kita tanyakan sesuatu kepada orang-orang bodoh, mereka akan menjawab dengan merancau, menyembunyikan ketidaktahuannya dalam omongan cepat, mencari beragam alasan, atau membelokkan pertanyaan. Sebagian yang lain diam terpaku, mulutnya ternganga, ia diselubungi kabut dengan tatapan mata yang kosong dan jauh. Kedua jenis reaksi ini adalah akibat keracunan asap tebal kebodohan yang mengepul di atas kepala mereka.

Kita tidak perlu menempuh ekspedisi gila-gilaan itu. Karena seluruh lapisan langit dan gugusan planet itu sesungguhnya terkonstelasi di dalam kepala kita sendiri. Apa yang ada pada pikiran kita, dalam gumpalan otak seukuran genggam, dapat menjangkau ruang seluas jagat raya. Para pemimpi seperti Nicolaus Copernicus, Battista Della Porta, dan Lippershey malah men-ciptakan jagat rayanya sendiri, di dalam imajinasinya, dengan sistem tata suryanya sendiri, dan Lucretius, juga seorang pemimpi, menuliskan ilmu dalam puisi-puisi.....
"


Demikianlah, maka ....
bumi hanguskanlah kebodohan, dan percayalah akan kedasyatan otak kita.

Friday, November 10, 2006

One Step Ahead



Waktu adikku ulang tahun, aku sms dia isinya:
Happy birthday yah .... Sehat selalu, makin sukses dan diberkati melimpah...

Kalau habis kebaktian di gereja, biasanya pendeta menutup dengan doa berkat...Isinya kurang lebih mengandung ini .....
bla bla bla ...
.... TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia
.... diberkatilah pekerjaanmu,
.... diberkatilah keluargamu,
.... diberkatilah kesehatanmu,
.... dst, dst
Amin

Satu contoh lagi deh :)

Kalau kita masih single, pas Ultahan, suka ada yang ucapin selamat pake ...
Enteng jodoh ya ....
atau Murah rejeki ... makin ok dalam karir dan usaha...


Dan untuk semua doa-doa di atas, biasanya kita menjawabnya dengan "AMIN"
Kadang dengan "Amin, amin, amin" untuk lebih menegaskan klo kita setuju banget & ingin doa-doa itu menjadi nyata *betul? :)*
Kita mengimani semua doa dan harapan itu akan terkabul.

Biasanya klo doa/harapan kita terjawab, kita akan mengucapkan "Thanks God".
Aku lagi belajar untuk naikin level iman aku neh ....Aku akan pilih-pilih doa-doa/harapan-harapan mana yg akan aku imani dengan "Amin" dan mana yang aku mau naikin level ke "Thanks God"

Jadi aku mo anggap itu udah aku terima, makanya aku mo imanin dengan "Thanks God"
Hehehehe

Jadi klo ntar ada yang bilang ma aku
"Enteng jodoh ya ...."
jawabku: Amin

dan untuk doa berkat ini,
.... TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia
jawabku dalam hatiku: Thanks God

.... diberkatilah pekerjaanmu,
Thanks God

.... diberkatilah keluargamu,
Thanks God

.... diberkatilah kesehatanmu,
Thanks God


Have a great journey of faith :)
God bless!





Friday, November 03, 2006

Martabak Telor


Kapan trakhir makan martabak telor yg enak?
Prasaan dah lama banget deh ....., waktu itu aku diajak main ke rumahnya temen di Bali, dulu ...udah lama banget,
3 tahun yang lalu..

Iya, aku ingat, aku nungguin sambil merhatiin si abang martabak bikinin pesenan-ku...
Aku ingat, dia bikin adonan, trus adonan itu di tarik-tarik, di ayun-ayunkan ke udara, di tepungin klo masih lengket, terus...
terus....
terus
dan terus,
sampe rasa si abang martabak cukup lebar untuk menampung isian matabak telor nantinya.
Isinya yang TOB banget, ada daging, jamur, daun bawang, telor, dll dll....
Baru kemudian dia akan memanaskan minyak dan menggorengnya.
Ingat ga? enak banget ya....sssrrrrrpppppp...... *jadi keinginan neh... :)*
Paling enak disajikan panas-panas.....pake saos & acar...
uugghhhh u..enaaak...kk......tenan....

Dan, dipikir-pikir, menarik juga ya tahapan pembuatannya, mirip-mirip kisah hidup kita.
Kok? Apanya?
Iya, kita juga diijinin untuk alami tarikan-tarikan, ayunan-ayunan untuk memperlebar *baca: improve* kepribadian kita ... kita disiapkan untuk jadi lebih kuat, lebih layak untuk menerima berkat-berkat dari-NYA.
Sampai kapan? sampai DIA rasa kita cukup "lebar" untuk menerima berkat-berkat itu.

"lebar" yang bisa mengucap syukur..
"lebar" yang rendah hati...
"lebar" yang penuh sabar..
"lebar" yang paham bahwa semuanya itu hanyalah anugrah...bukan karna kehebatan kita..
"lebar" yang percaya bahwa rancangan-NYA selalu baik & gak pernah salah...

So, sing sabar...sampe "isian" yang berupa daging, telur, jamur, daun bawang, keju, dll dll itu dituangkan kedalammu..

Happy Friday!
Have a great weekend.

Wednesday, November 01, 2006

U R Special

17.30 waktu ruang kerjaku ...
Time to go home.
Ritual aku klo mo pulang kerja ku adalah :matiin komputer-ke toilet-ngabsent-pulang deh..

Aku tuh klo ke kantor seringan bawa 2 tas, karna aku suka bawa buku dan lain-lain yang ga muat di tas utama, halah! tas utama...*Tas tambahan *nanti-nanti kita sebut dengan tas pendamping aja yah, biar lebih tas-awi ...maksa! :p * bisa dari kantong-kantong belanja dari bahan kertas tebal trus ada merk-nya ato dari plastik yang bermerk dan agak keren seperti kresek SOGO, ato Huss Puppies ato kantong-kantong gift klo seminar dll dll.

Tapi ada juga yg dari bahan kain, bisa dicuci... motifnya lucu-lucu *baca: bagus* kaya kertas kado gitu. Nah, aku lagi pake yg terakhir (baca: yang bahan kain).

Balik lagi ke ritual pulang kantor..Matiin komputer-ke toilet...

Aku taruh tas pendamping itu di dekat wastafel,supaya gampang ngapa-ngapain.Aku masuk ke bilik yg lebih private lagi alias WC *hehehe*
Pas aku keluar dari bilik dan menuju wastafel, tahu-tahu teman di sebelah yg lagi di toilet juga *hanya aku dan dia di dalam toilet* nyeletuk : "Oh, tas itu punya kamu toh En...lucu banget ya...bagus! beli dimana?" dll dll. Intinya dia mengagumi tas aku itu, pokoknya buat dia itu unik dan special.

Tentunya, tepat sekali pikirmu itu.....
Aku syeneng banget! hehhehe
Tapi yg aku mo bagiin tuh, ada hal lain yang aku dapat dari kejadian tadi.

Karena aku udah sering banget pake tas tadi, jadi buat aku biasa-biasa aja, lucu sih emang...tapi ya biasa deh...sering lihat seh.

Nah, gitu juga dengan kita, mungkin buat kita pribadi, diri kita itu biasa-biasa aja...cukup cute mungkin kita rasa, ato mungkin kita sadar klo kita cukup manis *gue banget! hehehe* ato lumayan good looking, talented, luwes, fight, dll dll.
Tapi ya biasa deh..gak terlalu gimana gitu. STD lah menurut kita. Malah lebih gampang kita lihat yg minus-minusnya dari diri kita.

Tapi ternyata, apa yg kita lihat tentang diri kita, belum tentu sama dengan apa yang org lain lihat tentang diri kita.
Ternyata ada pengagum-pengagum di luar sana :)
Yang bisa melihat keunikan kamu, keistimewaan kamu, kelebihan kamu.

Percaya deh .....
Kurang poles aja untuk semua kelebihan kita...Tuhan itu teramat adil sampe DIA ga pernah nyiptain kita kurang adil dari orang-orang yang lain.Dia teramat sempurna, sampe gak kan pernah taruh kita di dunia ini tanpa kelebihan

So .... u r special.
Me? sudah tentulah! *Gubrak!*

Cheers :)


- di waktu sore-sore aja pokoknya -

Friday, September 15, 2006

Never ever give in



Never give in, never give in, never, never, never, never-in nothing, great or small, large or petty.

-Winston Churchil-

Thursday, September 14, 2006

2 pcs APA + 1 SIAPA



*Aku dan beberapa teman kampusku sedang berbagi tentang kehidupan setelah kami menjadi alumni*

bla bla bla ....

Hidup Anda dalam 2-5 tahun ke depan ditentukan oleh apa yang Anda baca, apa yang Anda dengarkan, dan dengan siapa Anda bergaul!

bla ... bla ... bla .....


So, apakah jawabmu untuk 2 apa dan 1 siapa di atas?

Tuesday, September 12, 2006

Keping-keping hati



Kesatria, aku tau bahwa kau hidup. Kau nyata. Dan kau ada. Sekalipun bayang- bayangmu belum pernah menerpa hidupku. Tapi aku percaya bahwa kau ada.
Karena Tuan kita yang menjanjikannya. Tuanku, dan Tuanmu. Kita hidup dan kita punya Tuan yang sama. Selama Dia tetap menjadi Tuanmu, dan Dia tetap adalah Tuanku, aku yakin aku akan bertemu denganmu, Kesatria.


Hal pertama yang harus kukatakan kepadamu adalah permohonan maafku. Dahulu Tuan kita menitipkan suatu harta yang sangat mahal. Harta yang tak ternilai. Ia titipkan padaku. Ia berkata bahwa harta itu milik-Nya dan suatu hari nanti setelah kau menunaikan tugasmu dengan baik, setelah kau memenangkan peperanganmu, setelah kau membuktikan bahwa dirimu setia dalam segala perkara dengan Tuan kita, harta itu akan diwariskan menjadi milikmu. Ia titipkan harta itu padaku. Tapi dahulu aku memandang rendah harta itu. Aku tau harta itu milik Tuan, dan itu akan diwariskan kepadamu, tapi aku bersikap seolah-olah itu milikku.


Aku tidak hanya tidak menjaganya dengan baik (harta itu berkarat dan penuh kotoran) tapi aku betul-betul memandang rendah itu sampai aku menjajakannya di pinggir-pinggir jalan. Aku memberikan itu pada setiap orang yang aku suka. Aku bahkan melemparkan harta itu kepada babi-babi dan anjing yang menginjak-injaknya, meludahi harta itu. Aku menyia-nyiakan harta Tuan kita.


Sampai suatu hari, Tuan kita menegurku "Dimana harta-Ku yang kutitipkan kepadamu?"


Dan aku memberikan padaNya seonggok sampah. Harta itu sudah menjadi tumpukan sampah yang berbau busuk. Tuan kita sampai harus menutup hidungnya karena sampah itu begitu bau ... Ia menegurku, "Tidakkah kau tau, harta itu bukan milikmu? Harta itu milik-Ku dan suatu hari nanti akan Kuberikan pada Ksatria. Kenapa kau tidak menjaganya baik-baik? Apa yang kelak akan kau katakan ketika Ksatria datang dan meminta hartanya?"


Aku membela diriku, "Apakah ia memang ada? Sudah begitu lama aku hidup, dan suara jejak kakinyapun tidak sampai ke telingaku. Apakah ia memang ada? Aku pikir dia tidak akan pernah datang, jadi kuhabiskan saja harta itu. Lagipula jika ia datang belum tentu juga ia akan menghargai harta itu.
Lihatlah Tuan, aku sudah membagikannya kepada banyak babi, kepada anjing- anjing dan tidak satupun dari mereka yang menghargainya. Babi-babi itu menginjak-injak harta itu. Anjing-anjing meludahinya. Jadi aku pikir Ksatria juga akan melakukan hal yang sama. Untung apa aku bersusah payah menjaganya?"


Waktu itu Tuan kita memandang aku dengan tajam, "Harta itu milik-Ku dan Aku memberikannya kepada siapa Aku berkenan memberikannya. Harta itu upah yang aku sediakan bagi Ksatria. Anjing-anjing tidak mengerti harganya, babi-babi apalagi ... tapi seorang Ksatria tahu menghargai harta Ilahi.


Seorang Ksatria tidak hanya tau harga dari harta Ilahi, ia juga tahu cara menjaganya. Ketika ia kembali dan meminta harta Ilahi itu, apa yang akan kau katakan kepadanya?"

Kesatria, aku bersalah kepadamu, sungguh, aku berdosa kepada Tuan kita, dan aku bersalah kepadamu. Karena aku tidak menjaga apa yang kelak menjadi milikmu. Aku mengira kau tidak akan pernah datang ... aku menganggap kau sama dengan babi-babi dan anjing-anjing itu ... aku tidak menghargaimu sama sekali. Bahkan dahulu aku berpendapat aku akan memberikan sampah itu kepadamu, kau yang harus bersihkan itu sendiri ... bukan aku. Aku tidak mau bertanggung jawab.


Tuan kita bermurah hati, kepadaku, ketika aku mengakui kesalahanku dan aku menyerahkan sampah itu kedalam tangan-Nya, Ia membersihkannya. Kotoran- kotoran itu dibersihkan. Bau itu perlahan-lahan hilang. Harta itu dicuci dengan darah-Nya. Tapi Ia berkata padaku, "Aku bisa membersihkan kotoran- kotoran yang ada, tapi semua keping yang telah kau berikan kepada orang lain, tidak bisa dikembalikan". Ya, harta itu perlahan-lahan menjadi bersih, tapi tidak lagi lengkap. Kembali menjadi suci tapi tidak lagi sempurna ... seperti keadaan semula. Harta itu tidak seutuh dulu ketika Tuan kita menitipkannya kepadaku..

Maafkan aku, Ksatria.


Bertahun-tahun aku membagikan hatiku untuk semua pria yang aku sukai. Dan mereka tidak pernah menghargai itu. Mereka menginjak-injaknya. Mereka tidak menghargai itu, karena memang hatiku bukan bagian mereka. Hatiku itu upah yang Tuan kita sediakan khusus untukmu. Itu upahmu. Itu bagianmu.
Karena kesalahanku, aku tidak menjaga hatiku baik-baik. Banyak kepahitan yang ada di dalamnya, banyak luka, hatiku busuk dan berbau. Dulu aku tidak peduli, bahkan dulu aku bertekad membawa masuk hatiku yang busuk ke dalam hubungan kita kelak ... karena aku begitu memandang rendah kau, Ksatria.
Tapi itu dahulu. Ketika aku bertobat, Tuan kita mengubahnya, tapi keping- keping yang sudah kujajakan dengan percuma, keping-keping yang hilang di mulut babi-babi, keping-keping yang hancur di bawah kaki para anjing, tidak bisa kembali. Keping-keping itu hilang ... dan aku sungguh-sungguh menyesal.


Sekarang, aku menyerahkan keping-keping yang tersisa kepada Tuan kita. Aku memeteraikan itu di bawah nama-Nya. Aku berjanji tidak akan memberikan keping-keping itu lagi kepada siapapun. Aku belajar untuk menjaga hatiku, karena aku sadar hatiku bukan milikku, itu milik Tuan kita dan suatu saat nanti, itu akan menjadi milikmu.


Ksatria, dimanapun kau berada, tetaplah berperang dengan setia. Majulah berperang dan bawalah pulang kemenangan untuk Tuan kita. Lakukan tugasmu dengan sebaik-baiknya, tidak perlu terburu-buru. Jangan khawatir, hartamu ada di tempat yang aman. Itu tidak akan berpindah ke tangan orang lain.
Aku berjanji akan menjaga hartamu selama kau berperang. Tidak lagi ada babi dan anjing yang mengotori hartamu. Bertempurlah dengan setia, dan kelak Tuan kita yang melihat semua kesetiaanmu, semua jerih lelahmu, dan akan memandang kau layak untuk menerima kehormatan yang lebih besar. Ia akan memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepadamu, memiliki dan merawat harta milik-Nya, hatiku.



[Dikutip dari: The Puzzle of Jomblo Life , page 124]


Wednesday, September 06, 2006

Missed Call



...

Lihat semangatku ga? Tanyanya padaku.
Duh...dimana ya? Tadi masih kupegang kok...aku taruh disini..katanya sambil memposisikan tangannya tepat disebelah mouse-nya di atas meja kerjanya.

Coba cari lagi! Ingat-ingat lagi tadi ngapain aja kok bisa hilang? Usulku sekedarnya.

Tetep gak nemu...ujarnya lemah.

Missed call ajah! saranku lagi...

Hahahaha, kami berdua tertawa lepas....
Emangnya hape? hehehehe
Yah, bagus juga seh, semangat dianggap kaya hape
ajah...
Jadi klo pas merasa semangatmu tahu-tahu hilang, tinggal di-missed call ajah ..... :)
Tapi ada syaratnya, jangan di-silent yagh...hihihi

Kalo lowbatt...??
Yah di-charge lah! *pls deh jangan segitunya donk
! :p*



-40menitsebelumrondekerjahariiniberakhir-

Reschedule ur success

"Kegagalan adalah sukses yang di-reschedule"

Lho kok? :-?

Iya, tentuin aja mo di-reschedule sampe kapan suksesnya? :p
Depend on u and me :)

*hehehehe*



-siangjelangsore di tempat adonanku-

Friday, September 01, 2006

Dua Dunia - bagian 1



Hoaeemmmmmmm...
Oh, sudah pagi rupanya.
Time to bath.Segernya.....Pake baju apa ya hari ini?

Hm atasan merah dengan bawahan krem bagus juga pikirku.

Dandan!
Bedak dengan warna sedikit lebih gelap dari warna kulitku.Bubuhkan sedikit eye shadow, nuansa pink soft pas buat kostum merahku.
Maskara mana? Ok...bulu mata sudah lebih lentik sekarang.Tambahkan sedikit higlight di ujung alis, Cakep!.
Lipstik warna bibir ajah, biar natural.Rapikan rambut, kugulung ke arah dalam.Apalagi ya? Oh ya parfum. Sret ...sret.... sret... Beres.
Kupakai anting, jam tangan.Waks! udah jam segini..., time to go.

Kusambar tas kerjaku, kukunci kamar dan bergegas berangkat kerja.
...

Aku berdiri menanti jemputan. Nah itu dia, Kopaja..Akh, tak ada tempat duduk.Terpaksa berdiri..tapi lumayanlah, walo berdiri tapi tak sesesak biasanya.
Terkondisikan berdiri, aku lebih leluasa memandangi sekitarku, kegiatan orang-orang di jalanan..

Bis berjalan perlahan, bahkan macet memaksanya untuk sesekali berhenti.

Pandanganku kubuang ke arah sisi jalan sebelah kiri.Drama-drama kehidupan sisi ini biasanya lebih variatif dibandingkan sisi kanan, di kanan kau hanya akan disuguhi parade antrian kendaraan dalam berbagai warna dan tipe.Tak ada channel lain yang bisa kau pilih.

Sepanjang beberapa kilometer pertama ini, beberapa drama yg ditampilkan sudah sering kutonton. Orang-orang yg menunggu bis, beberapa yang lain sedang nongkrong menyantap sarapan paginya, menu STD : mie ayam, lontong sayur..buryam. Mbok jamu dengan jamu gendongnya, berjalan menjajakan jamunya. Haircode STD mbok jamu, seperti biasa rambut yang digulung-gulung membentuk konde.
Ayo dong, batinku dalam hati, sajikan tontonan lain yang lebih ok..

Kemudian layar luar kopajaku berubah menjadi segerombolan tukang ojek yang bertengger di motornya masing-masing, ada yg melamun, ada yg ngobrol, ada yang segera meluncur membawa penumpang.
Arrgghh...inipun biasa.Gak ada yg menarik. Seandainya aku tak berdiri, sudah ku-set-up sleep mode10'.

Bis berhenti, macet. Layar kopajaku cukup lebar, seperti layar panggung boneka.
Dari ujung kiri layar muncul seorang bapak tua, ia menjunjung sesuatu dikepalanya..entah apa, yang pasti bawaan itu besar, dibungkus dalam karung plastik, dan kalau kukira-kira, tidak ringan tapi juga tidak terlalu berat.Dia berjalan dan ooopppss.......... langkahnya tertahan, dia hampir terjungkal.Rupanya bagian atas karung itu menabrak dahan pohon di depannya.Dia mungkin sedang melamun atau memang tak dapat melihat rintangan-rintangan yang mungkin ada di depannya...
Aku tertegun. Sudah setua itu masih kah harus kerja berjuang seberat itu? batinku.


Tak adakah anaknya?
Haruskah dia melakukan itu?
Tak adakah pilihan lain?

Bis berjalan lagi..drama bapak tua dan karungnya tertinggal disana..layar kembali memberikan drama-drama lainnya, pikiranku masih merekam adegan tadi setidaknya untuk sekian detik berikutnya..

Bis berhenti lagi. Seorang ibu naik, dan mengambil posisi *lebih tepatnya,terposisikan* tepat di sebelahku.tangan kami sama-sama memegang sandaran kursi di kopaja *jurus untuk bertahan dari goncangan-goncangan kopaja*.
Kucoba menebak umurnya, tapi aku tak berani.sering kali aku salahkalau menebak umur.Pernah satu kali aku coba menebak umur seorang ibu yang melayaniku disalon.aku memang suka membuka obrolan, jangan kau tanya kenapa, aku pun tak tahu.Awalnya kami ngobrol kesana kemari, ke kiri ke kanan..sampai dari bibirkukeluar tebakan tadi, kuberanikan untuk menebak umurnya. Dan tebak, sampai akhir layanan, si ibu diam saja.
Maaf....:D

Tapi aku tak jera, biarlah pikirku, kutebak dalam hati, salahpun takkan menyakiti hatinya... dari keriput tangannya aku taksir usianya around 50.
Aku mulai melupakan bapak tua dan karungnya.Kali ini aku tak hanya menonton, tapi turut pula dalam drama. Tatapan si ibu menyapu seluruh kopajaku, aku melihat tulisan ini di wajahnya:
"Search for a seat" dan tombol "Search Now" sudah di-klik.Proses selesai dan si ibu mendapatkan jawaban " Search complete. There are no results to display".

Si ibu tanpa dikomando mengarahkan pandangannya ke layar luar kopaja sisi kiri. Rupayanya dia tak suka menonton. Dia mulai merogoh-rogoh tas sandangnya. Mengeluarkan fotocopian yg dijilid menyerupai buku.Pasti kepanasan dan ingin berkipas tebakku. Aku pun merasakan panas itu, sejak tadi aku sudah menjepit rambutku. Rambut yang pagi tadi kutata rapi :(

Hah? drama apa ini?
Si ibu mulai membalikkan halaman copian itu, dan membacanya. Tangan kirinya memegang pegangan kursi, tangan kanan memegang buku. Lengannya mengapit tas, matanya membaca dan pikirannya mencoba memahami apa yg dibaca.
Multitasking yg aneh..

Sekilas aku perhatikan *tepatnya brusaha aku intip, karena aku penasaran buku apa yang dibela-belain si ibu baca dalam kondisi berdiri?*
Buku itu persis buku-buku bahan penataran P4.Mungkin ibu ini harus ujian dan belum sempat mempelajari seluruh bahan.
Pikiranku mulai mengarang kemungkinan-kemungkinan yang kebenarannya tak kan pernah ku tahu. Yang pasti dia melakukan itu bukan karena hobby tentunya..tapi karna keharusanyang harus ia jalani. Untuk sesuatu yang berhubungan dengan "pembuktian", entah itu untuk mempertahankan kondisi saat ini, atau untuk sebuah promosi.
Sesuatu yang harus ia lakukan sebagai tanggung jawab pekerjaan.

Untuk kedua kalinya aku trenyuh..
Haruskah ?

Mungkin aku masih bisa terima jika si ibu melakukan baca itu di sebuah mobil pribadi yang ber-ac dan dalam keadaan duduk tentunya. Dalam hati aku berjanji, jika aku mempunyai kesempatan pertama mendapatkan tempat duduk, akan kuberikan ke si ibu, supaya si ibu bisa lebih nyaman melanjutkan bacaannya.Rupanya si ibu cukup beruntung.... Thanks God, penumpang di sebelahku turun, aku tepuk pelan pundak si ibu dan mempersilahkannya duduk.Si ibu tersenyum dan duduk, melanjutkan bacaannya.

Singkat cerita, aku turun..tiba di kantor..beraktivitas seperti biasa.

Jam istirahat, aku janji ketemu dengan adikku. Dia menjemputku dengan motornya dan kamipun meluncur. Ngobrol-ngobrol seadanya di motor, jika jalanan lancar otomatis aku harus diam karna motor melacu kencang.
"Belok kiri..lurus..di depan ambil jalur lambat" kataku..

Hampir tiba di tujuan, jalanan macet, motor berjalan pelan lagi.
Bahkan di motorpun aku lebih suka menyaksikan drama-drama di layar kiri.
Aku cukup menikmati, pasalnya aku jarang melewati jalanan ini..jadi masih menjadi sesuatu yang baru buatku. Daerah ini cukup ramai, banyak pedagang-pedagang nongkrong di pinggir jalan, pedagang minuman botol, tukang buah, tukang tambal ban, banyak usaha-usaha umahan...rame!!.

Seorang Bapak berjalan di trotoar, kurus, kulitnya hitam. Tangan kanannya menenteng sebuah timbangan badan. Dia menyandang sebuah tas kecil yang lusuh berwarna gelap.
Pikirku, ooh...tukang sewa timbangan badan.

Sudah berapa kilometer si Bapak ini berjalan?
Berapa ribu rupiah yg didapatnya?


Ingatanku kembali mengingat sajian-sajian drama hari ini.
Pagi hingga siang hari ini.
Hidup ini berat ya.... aku ku.



bersambung...



-fridaynight di karavan ber-ac-

Rekaan vs kesimpulan

Mereka-reka apa yang orang lain pikirkan tentang diri kita
itu wajar...
Tetapi, membuat kesimpulan tentang orang lain harus hati-hati...

karna bisa aja kita salah.

:)



-dedicatetosomeone-

Tuesday, August 29, 2006

Gaya nunggu Bule vs lokal *kebanyakan*

Sering terkondisikan mesti nunggu?
Terserah, mo nunggu temen yg lagi janjian kek, ato nunggu jemputan, atau nunggu giliran di RS, nunggu penerbangan, nunggu bis, nunggu hujan *maksa hehehe*
Ngapain ya bagusnya?

Satu pilihan yang bagus: membaca.

Lumayan loh, dapat "sesuatu".
Yup, tergantung bahan bacaan kamu juga...tapi asumsikan yang dibaca adalah sesuatu yang bagus ya :)

Daripada bengong,

hayo....ntar malah mikir yang jauh2 (baca: nggak2 :D) lagi ;p

Atau ngeliatin orang *ga salah sih* aku juga sering melakukannya, misal aku bisa dapetin paduan warna bagus pakaian orang-orang...model rambut..model tas..dll dll
Tapi gak jarang krn merhatiin orang, dipikiran juga muncul penilaian-penilaian sepihak kita terhadap org lain, menurut kita pakaiannya gak matching lah, mukanya judeslah, gak rapihlah, dll dll
Halah! Let's Back to topic yee....*hehehe*


Makanya, baca aja..cari bahan bacaan ringan & asyiikk, yang membangun atau yg ngilangin stress, dll dll
Walo cuma dapet selembar dua lembar..gak masalah.
Tadi otw kantor, aku baca di bis buku "Jatuh Bangun Tokoh Dunia", Intisari seri Biografi. Lumayan dapat 8 halaman, trus aku dapat ini..
Hoya, yang aku baca tuh ttg Bill Clinton..ada 2 yg aku dapetin:
Aku kutip ucapan dia ya...
1. ...Menjelang tidur, kami bertiga berdoa di samping ranjang Chelsea, lalu saya atau Hillary membacakan ceita untuk Chelsea. Kalau saya kecapean dan ini sering terjadi, saya akan tertidur sebelum cerita selesai. Maka Chelsea akan mencium saya supaya saya bangun lagi. Saya demikian menikmatinya sehingga sering pura2 tertidur, supaya dicium Chelsea.

*hehehe nice trick :)*

2. *Dalam proses pemilihan presiden* ...dalam satu kampanye Saya berusaha dengan segenap hati untuk meyakinkan rakyat Amerika , bahwa saya adalah sebuah resiko yang patut diambil.

What a great confidence ...Dan akhirnya dia terpilih :)


Gimana? Menarik kan? Hm...Besok baca apa ya? Besok dapat apa lagi ya? *hehehe*

"Beberapa kali saya ke luar negeri. Orang bule begitu naik pesawat atau kereta langsung membaca buku hingga kemudian tertidur, berbeda dengan kita yang lebih sering mendengarkan musik," ungkap Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso pada GatraJakarta, 24 Agustus 2006

- siang hari dalam karavan ber-AC-

Tuesday, August 22, 2006

Be maximized!


Hai hai ....

Tulisan kali ini aku dapat pas liburan aku awal agustus kmrn


*wuih, dah lama yagh..*
Ya maap, baru bisa posting sekarang :)

*Udah basi blom tuh ?*
Hm...gak lah...gak kan pernah basi, kecuali pas sampean baca ini, sampean
udah masuk grup "after 40"
:p

Udah ah nanya2nya....ntar gak jadi2 lagi nulisnya :D
Yang pasti, gue merasa hutang terus neh buat bagiin ini ke teman-temin.
Buat bekal kita sama-sama ke depannya
:)

*cieeee*


Sesuai judul, ini bicara ttg gimana kita-kita orang muda
*dan yg berjiwa muda* untuk bisa maximized!

inga...inga.....

"40thn pertamamu akan menentukan 40thnmu berikutnya"

So, gimana kita pake waktu kita selama masa muda kita ini
"Udah ngapain aja?"
"Menghasilkan apa aja?"

Trus, gimana kita menjaga tubuh kita
*ya makan, ya olahraga*


Itu baru salah dua contoh...banyak lagi yg lainnya....pikirin deh :)

Udah tahu blom, ada 2 sakit di dunia ini:
1. sakit krn disiplin
2. sakit krn menyesal


Pilih mana? :D
Intinya seh, ngajakin untuk disiplin! Disiplin buat ngelakuin hal2 yang
beguna & benar.
Yuuuukkkkkkk *ala Tora di Extravaganza*

Hoya, selain kudu disiplin, buat bisa maximized, kita orang kudu updated
kreatif & punya inovasi2 baru...biar tetep kepake.

Susah?

Gimana kalo kita ganti sebutan jadi "Gak gampang?" :)

Keknya lebih membumi *hehehe*
Kuatir gak bisa ngelakuin?
Manusiawi......
Walo, ini yg sering bikin kita gagal, blom perang udah takut duluan :D
maju perang aja blom tentu menang, apalagi gak maju ma skali? :p

So ......yuk sama2 invest yang bagos2 di 40thn pertama kita...
Mo kamu sekarang maseh jauh dari 40th *kek gue hehehe*
Ato sedang menuju angka itu....Ngga ada yg terlambat!
So ?
Yuuuuuuuuuuuukkkkkkkkkkkkk :)



-tempatadonanku, diwaktu jelang malam, posisi kalender aku : 060822-

Monday, July 24, 2006

Kendali Diri

Ayahku kerap berpesan:
Kendalikanlah dirimu dengan sebenar-benarnya...karena...


Orang yg tidak dapat mengendalikan diri sama seperti kota yang roboh temboknya!

Wuihhhh...
Dalem banget yak :D


Trus tahu ga, ada pribahasa lama yang bilang gini:

Lain kali, jika kau menginginkan kue, ambillah wortel!

Ups, gak hanya berlaku buat yg diet aja loh.... *hehehe* Intinya seh ngebahas disiplin diri gitu deh.

Hm......
Kataku : hard to do ... but ....I'll keep trying!
ajja ajja fighting!! :)


-tempat adonanku, 24Jul2006-

Friday, July 21, 2006

Lukisan

Dear Kau,

...
Terima kasih untuk hari ini,
untuk kehidupan,
untuk kesehatan,
untuk pekerjaan,
untuk teman-teman baikku .
Terima kasihku...

Akhirnya aku bisa (tepatnya berani) melihat lukisan itu...U know kan .. ?
Lukisan berjudul 'K' ...
Lukisan yg selama ini ingin aku pandangi keindahannya..karena Kau tlah briku tiket untuk masuk galery tempat lukisan itu berada..Kuingin lebih paham makna yang terkandung di dalamnya..yang ingin disampaikan pelukisnya
Dikau.....

Akhirnya setelah minggu ini brusaha, Kau ijinkan aku memandangnya..Baru sekilas aku memandang...aku menangkap warna yang menurutku kurang paspaduannya...

Masa iya?
Bukankah selera tiap orang bisa aja berbeda?
Ya sih..

Tapi sudah bagus warna dasar yang coklat itu mendominasi lukisan itu,dengan tambahan bbrp warna berani yg dipoleskan menambah hidup lukisan itu, kenapa mesti ada sapuan warna abu di pojok kiri atas ya?
Aku belum bisa menangkap maknanya...

Aku merasa terganggu..pandanganku seakan hendak kubatasi radiusnya bbrp cm ke arah tengah..untuk menghilangkan warna abu itu dari lingkup penikmatanku akan lukisan itu

Mungkinkah?

Tak mungkin...pelukisnya pasti gak setuju denganku...mana mau dia lukisannya diedit sesuka hati penikmat alias pengunjung galery...
Siapa dia? pasti gitu katanya...wong yg punya imaginasi itu pelukis kok..

Biasa, pengunjung pasti lebih pintar memberi kritikan...
Alamiah sekali untuk seorang manusia...
Ya sih...akuku.

Dear Pelukis,
I wonder .....Just wonder...What is the meaning of that strange color combination there...
Will you lead me to know & to understand the message u want me to read?
What ever the message, please help me to understand..
...
...
And to see the forgery as Ur great masterpiece :)

Friday, June 30, 2006

Never take the advice of your fears

Never take the advice of your fears.
FEAR is an acronym for "False Evidence Appearing Real".
Never be afraid to step out or to try something new.

Remember, amateurs built the ark and professionals built the Titanic.
(P Mike’s)

"You block your dreams when you allow fear to grow bigger than your faith."
(Mary Morrissey)