Tuesday, August 23, 2016

Bahagia tiga kemarin

Hari libur bisa menyenangkan, tapi juga bisa menyesakkan. Sesak kalau hanya berlalu tanpa makna, rasa terbuang begitu aja.

Sabtu itu..
Lelah seminggu bekerja, membius sampai jarum jam hampir menuju angka sempurna, '7'.
Terbangunku, lalu menundukkan kepala, ....mohon pimpinan dan penyertaan-Nya.
"...., ..., .., .
"., .., ..., ...., .......
(Menyisip mohon supaya bisa pakai waktu dg baik). Amin.
Mulai beranjak memulai daftar 'to do'.
tik, tok, tik-tok, tik.tok
~jam 9    ~jam10   ~jam 13  
~jam 18   ~jam 19  

~jam 23.xx!
Dalam hening aku terkaget, sepanjang hari terisi padat dg sangat baik, semua pekerjaan rumah selesai, nyuci-ngepel-masak-nyetrika, pingsan terbius sekali lagi, bertemu sahabat, nonton, jalan2, dll dll sampai tiba di ujung malam.

Waw! Rasa bahagia.
Doanya sederhana tapi dijawab.
(senyum)

Friday, July 17, 2015

Aplikasi 'Hidup360'

Kawa Daun adalah minuman panas (di daerah Bukittinggi) yg diseduh dari daun kopi. Kopi dari Seattle pun tak bakal mampu menandingi minuman hasil dr kearifan lokal ini.  

Orang setempat berseloroh, kawa daun muncul karena proses kolonialisasi. Biji kopi dibawa Belanda. Masyarakat setempat meminum daunnya. Entah benar/tdk, namun makanan-minuman jelas tak bisa dipisahkan dr proses kebudayaan.  

*cuplik dr 'Padang-Bukittinggi' oleh Bre Redana*  

Waktu baca ini, kuteringat aplikasi Camera360. Kita semua tahu aplikasi ini kan? Sering digunakan untuk selfie ataupun foto-foto lainnya dengan hasil yang sangat bagus, hasil foto jadi tampak indah.
Lalu ku tersenyum krn sadar sesuatu: Ini spt 'mengabadikan' kawa daun (saat kopi dibawa Belanda) dengan Camera360. Walau tak bisa meminum kopinya saat itu, seduhan daunnya jadi minuman 'rasa tak tertandingi' sampai saat ini.  

Andai kita bisa melihat hidup dari sisi-sisi spt membidiknya dg 'Hidup360' *istilahku*, kita mungkin akan lebih cakap utk bersyukur.  

Habis ini instal aplikasi 'Hidup360'!!

"Bersyukurlah atas hal-hal yg masih kita miliki/diberikan pd kita dr Tuhan, bukan atas apa yg hilang dari kita/yang belum kita miliki".
*Dr. Youn Doo Hee dalam 'Hari Raya 7 Minggu'*

Tuesday, October 28, 2008

minus air kemasan

pemerintah Guthenburg, salah satu kota di Swedia memutuskan untuk melarang penduduk untuk mengonsumsi air minum kemasan.

sejak 1 Oktober lalu, pekerja di kota tersebut, termasuk politisi dan guru, sudah mulai mempraktekkan kebijakan ini di kantor. tersebut membeli air dalam kemasan demi kelestarian lingkungan. hanya restoran dan rumah sakit yan masih boleh memakai air kemasan. sebagai ganti, pemerintah hanya menyediakan keran yang langsung diminum.

tahun lalu, kota asal Volvo ini menghasbiskan 39 ribu alias 10 ribu galon lebih air kemasan untuk pekerja saja.

untungnya Gothenburg saat ini sudah bisa menghasilkan air dengan standard kualitas tertinggi bagi penduduknya. dengan begitu, uang pajak pun terasa lebih dapat dipertanggungjawabkan karena air keran jauh lebih murah dibanding air kemasan.


sumber: CC okt 2008

hayo kita contoh.....bawa botol minum sendiri yuukkkk ato ngga minum di tempat ... ato ngga beli yang kemasan botol, jadi kan ga bikin sampah, botol ntar kan dipake ulang oleh produsen ybs.... trus bisa juga dengan menolak menggunakan gelas kemasan plastik saat memesan di foodcourt atau resto, supaya pada kembali ke gelas kaca, jadi ngga nyampah :)