Tuesday, June 03, 2008

Investasi yuukk

adalah menunda konsumsi untuk sementara waktu sehingga dapat melakukan konsumsi yang lebih besar pada masa yang akan datang.

namun banyak orang cenderung tidak mau menunda konsumsi, di tengah kibaran konsumerisme.

pada dasarnya investasi adalah memanfaatkan atau mengoptimalkan aset yang dimiliki agar bisa berkembang.

pilihan investasi ada banyak, reksadana cukup populer saat ini, ada juga tabungan berjangka, saham, dll. aku ngga akan bahas poin ini, hanya tertarik dengan cerita latar belakang, alasan seputar kenapa perlu investasi.

dalih yang kerap dipegang untuk menuda investasi adalah hal resiko. Sebuah ungkapan populer mengatakan ”the biggest risk is not taking risk”.

yang jelas, setiap investasi selalu memiliki resiko. untuk itu investor dituntut selalu berhati-hati. biasanya resiko sebanding dengan tingkat imbal hasil. investasi yang memberikan imbal hasil tinggi biasanya juga memiliki resiko tinggi.

kalau mau aman-aman aja memang tidak terjadi apa-apa, namun sesuatu pasti terjadi…sekurang-kurangnya orang yang mengambil pilihan tersebut kehilangan kesempatan untuk meraih keuntungan.

kekeliruan lain yang sering dilakukan orang –termasuk aku juga nih- adalah banyak orang terlebih dulu mengeluarkan dana untuk pembiayaan rutin, belanja dan konsumsi berbagai hal baru kemudian memasukkan sisanya ke dalam tabungan atau investasi. teng tong !!!

yang betul adalah memasukkan tabungan ke dalam budget dan tiap bulan harus dialokasikan jumlahnya berapa – Rusli Susanto, Head of Personal Banking HSBC-

poin penting lainnya yang penting dalam berinvestasi adalah jangka waktu investasi. Imbal hasil yang lebih tinggi umumnya diperoleh melalui investasi jangka panjang. Padahal, di tengah-tengah periode tersebut mungkin sekali dibutuhkan dana mendadak misalnya untuk renovasi rumah atau ada anggota keluarga yang sakit.sangat dianjurkan untuk memilah-milah dana, untuk jangka pendek, menengah dan panjang.

kenaikan BBM bagi banyak orang boleh dianggap semata berdampak negative, akan tetapi bila kita jeli, masih ada peluang yang baik, kalau bisa kebal atau malah diuntungkan karena kenaikan BBM.. – Hartono, Freedom Option-

cakep!


sebuah kabar baik dari Juliana – nasabah HSBC Premier- masyarakat Indonesia dewasa ini sudah beranjak dari saving society menjadi investor society... ehm..ehm... keren ;)


Tidak perlu kaya untuk menjadi investor. Namun untuk menjadi kaya, harus menjadi investor –M Hanif, direktur Danareksa-


nah, tinggal bagaimana dengan kita, bagaimana kebutuhan dan profil resiko dari masing-masing orang untuk menentukan produk investasi yang paling sesuai.

selamat berinvestasii...

dirangkum dari Liputan khusus Kompas ttg investasi, Mei 2008

No comments: