namun banyak orang cenderung tidak mau menunda konsumsi, di tengah kibaran konsumerisme.
pilihan investasi ada banyak, reksadana cukup populer saat ini, ada juga tabungan berjangka, saham, dll. aku ngga akan bahas poin ini, hanya tertarik dengan cerita latar belakang, alasan seputar kenapa perlu investasi.
dalih yang kerap dipegang untuk menuda investasi adalah hal resiko. Sebuah ungkapan populer mengatakan ”the biggest risk is not taking risk”.
yang jelas, setiap investasi selalu memiliki resiko. untuk itu investor dituntut selalu berhati-hati. biasanya resiko sebanding dengan tingkat imbal hasil. investasi yang memberikan imbal hasil tinggi biasanya juga memiliki resiko tinggi.
yang betul adalah memasukkan tabungan ke dalam budget dan tiap bulan harus dialokasikan jumlahnya berapa – Rusli Susanto, Head of Personal Banking HSBC-
poin penting lainnya yang penting dalam berinvestasi adalah jangka waktu investasi. Imbal hasil yang lebih tinggi umumnya diperoleh melalui investasi jangka panjang. Padahal, di tengah-tengah periode tersebut mungkin sekali dibutuhkan dana mendadak misalnya untuk renovasi rumah atau ada anggota keluarga yang sakit.sangat dianjurkan untuk memilah-milah dana, untuk jangka pendek, menengah dan panjang.
cakep!
sebuah kabar baik dari Juliana – nasabah HSBC Premier- masyarakat
Tidak perlu kaya untuk menjadi investor. Namun untuk menjadi kaya, harus menjadi investor –M Hanif, direktur Danareksa-
nah, tinggal bagaimana dengan kita, bagaimana kebutuhan dan profil resiko dari masing-masing orang untuk menentukan produk investasi yang paling sesuai.
selamat berinvestasii...
dirangkum dari Liputan khusus Kompas ttg investasi, Mei 2008
No comments:
Post a Comment