Thursday, August 28, 2008

Soft Power China

setelah sukses dengan pembukaan olimpiade (8 agustus 2008) yang dihadiri:
- ribuan atlit
- 80 pemimpin dunia
- disaksikan ratusan juta penonton di 220 negara dan teritori
dan suguhan spektakuler yang menonjolkan kekayaan budaya sepanjang 5.000 tahun dengan teknologi mutakhir menunjukkan bahwa China bukan negara proletar lagi.

sebagai tuan rumah, China:
- menyiapkan atletatlet terbaiknya
- memoderenkan teknologi
- membenahi sektor budaya dan lingkungan hidup
melalui Olimpiade Beijing ini, China ingin memperkuat dan menunjukkan soft power-nya kepada dunia.

soft power adalah kemampuan untuk membuat pihak lain menjalankan apa yang kita inginkan tanpa kita harus menggunakan kekerasan atau membayar melainkan melalui daya tarik
- Nye, 2008

berbeda dengan hard power, seperti kekuatan militer; dalam soft power pihak lain melakukan apa yang kita inginkan karena karena keinginan dari dirinya sendiri berkat kemampuan non kekerasan yang kita miliki.
dalam hubungan internasional, kekuatan jenis ini sudah lama dipraktikkan, tetapi baru menjadi sorotan sejak Joseph Nye, Jr meluncurkan bukunya, Soft Power, tahun 2004.

Soft poweri suatu negara berasal dari KEKAYAAN BUDAYA, nilainilai dan kebijakannya. negara yang sudah kuat dalam ekonomi dan militer umumnya mengejar soft power.

motivasi utama
motivasi utama negaranegara berlomba untuk menjadi penyelenggara olimpiade, dimana IOC harus mentenderkan pemenangnya adalah soft power. olimpiade adalah peristiwa besar dunia yang membawa prestise bagi tuan rumah.
setelah diakui sebagai salah satu kekuatan ekonomi dan militer dunia, kini saatnya China memerlihatkan KEKAYAAN BUDAYA dan kehebatan sumber daya manusianya.

kehadiran begitu banyak pemimpin politik juga memberi kesan China mampu mengangani kompleksitas berbagai dimensi hubungan, politik, ekonomi, budaya dan olahraga -sekaligus dengan baik.
bagi para pemimpin negara pemerintahan, kehadiran mereka di arena olimpiade bukan hanya untuk memberi dukungan kepada para atletnya, tetapi ada efek diplomasi yang ingin ditimbulkan.

PERTAMA, memerlihatkan kepada dunia hubungan baiknya dengan China; hubungan politik negara tersebut dengan Beijing tidak terganggu protes terhadap praktik HAM di China, termasuk pendudukan China di Tibet.

KEDUA, memerlihatkan kepada China bahwa negara tersebut mendukung China sebagai tuan rumah olimpiade walau ada ancaman keamanan dari kelompok teroris. dua efek ini memang diharapkan China sebagai bukti soft power-nya.

kekayaan budaya
selain pesta olahraga, Omlimpiade Beijing juga sebagai pameran kekayaan budaya.
setiap tahun sejak 2003, diselenggarakan Olympic Cultural Festival yang bertujuan memperkenalkan keunikan budaya China kepada dunia. selama olimpiade, para atlet ofisial, penonton dan wartawan juga disuguhi berbagai kegiatan seni. situs resmi olimpiade memberi informasi tentang museum, pameran, tempat tempat minum teh dengan menu spesial warisan raja raja China, dan pertunjukan opera Pekingm akrobat, bela diri dan sebagainya.

olimpiade Beijing yang berjalan lancar membuat China menjadi tuan rumah yang sukses karena berhasil membiayai dan mengelola hajatan besar yang pasti luar biasa runitnya dari sisi logostik, keamanan dan teknis.
ini akan membuktikan kemampuan teknologi dan sumber daya manusia China yang tidak kalah dengan negaranegara maju. dengan berhasilnya para atlit China mengumpulkan medali emas terbanyak, menggeser Amerika Serikat, prestise China akan berganda:
sukses dalam penyelenggaraan dan prestasi olahraga.
China menampilkan dirinya sebagai bangsa yang kuat dan mampu memimpin, tetapi dengan wajah baru yang berbudaya dan bersahabat terhadap dunia luar.

olimpiade Beijing bukanlah tujuan utama; tetapi bagaimana dunia melihat China setelah 2008. China berharap posisi dan prestisenya di dunia akan meningkat yang berarti kemampuan untuk memengaruhi negara lain -tanpa menggunakan tekanan politik atau ekonomi- juga akan lebih besar.

selamat mengagumi kekayaan serta kemampuan China.

sumber kompas 23 agustus 2008

No comments: